Product

www.jasadeckinglantai.com menyediakan kayu ulin, kayu merbau, kayu bengkirey, dan kayu jati.

  1. LANTAI KAYU

Lantai kayu adalah semua produk yang dibuat dari bahan kayu yang dijadikan penutup lantai, baik untuk struktural atau menambah unsur estetika. Lantai kayu umumnya terdiri dari lantai kayu yang 100% menggunakan bahan kayu solid dan lantai kayu yang dibuat melalui proses penggabungan dari berbagai macam bahan.

Lantai kayu solid terbuat dari 100% kayu asli. Proses pembuatannya dilakukan dengan cara di amplas dan suling berulang kali kemudian di potong menjadi kepingan/lembaran papan. Proses ini menggunakan mesin modern sehingga dapat memberikan profil keempat sisinya. Jenis lantai kayu solid pun masih di bagi bagi lagi berdasarkan ukuran serta model profil joinnya.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, terdapat 4 (empat) jenis bahan kayu solid yang biasa digunakan untuk pemasangan lantai yakni;

  • Kayu Jati
  • Kayu Ulin
  • Kayu Merbau
  • Kayu Bengkirei
  1. Kayu Jati

Banyak orang mengetahui bahwa kayu jati merupakan jenis yang cukup kuat dan cocok digunakan untuk berbagai keperluan. Tidak hanya sebagai bahan pembuat furniture, produk yang sering ditemui adalah lantai kayu jati. Namun, sebelum menggunakannya, ada baiknya memahami jenis dan karakteristiknya.

Kayu ini dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti kusen pintu dan jendela, papan tangga, lantai, hingga furniture dan kerajinan tangan. Sebagai pelapis lantai, jati memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi idola. Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang dimilikinya.

  • Teksturnya halus
  • Tergolong kayu yang kuat
  • Tingkat keawetannya termasuk golongan kelas I
  • Tahan terhadap serangan rayap dan jamur
  • Tidak mudah membusuk
  • Tidak mudah mengkerut atau melengkung
  • Corak dan warnanya khas
  • Mudah diolah menjadi berbagai produk

Umumnya ada beberapa grade kayu jati yang biasa di jual di pasaran untuk di jadikan kayu lantai, yakni;

Kayu Jati Grade A

Lantai kayu jati berjenis Grade A ini memiliki karakteristik serat yang padat. Selain itu, warna coklatnya tampak penuh dan merata. Di dalam kayu ini terdapat senyawa alami yang berfungsi sebagai anti rayap, sehingga produk lantai tersebut aman digunakan dalam waktu lama. dikarenakan berbagai keunggulannya tersebut, harganya pun tergolong lebih mahal.

Kayu Jati Grade B

Berbeda dengan yang dibahas sebelumnya, kayu jati grade B ini memiliki serat yang tidak terlalu padat. Pola seratnya juga tampak lebih acak, dengan warna yang tidak merata. Permukaannya kombinasi warna putih dan coklat dengan pola yang tidak beraturan. Namun, Jati grade B juga tetap memiliki senyawa anti rayap. Berbicara soal harga, tentu lebih murah dibanding grade A.

Kayu Jati Grade C

Kualitas lantai kayu jati grade C memang lebih rendah dibanding dua jenis sebelumnya. Seratnya lebih jarang, dengan pola yang sangat acak. Dilihat dari segi warna, kayu jati grade C tampak paling terang dan ada bagian putih yang lebih menonjol. Meskipun paling murah dibanding jati grade lainnya, jenis ini tetap anti rayap dan cukup awet.

Ada beberapa macam jenis istilah lantai berbahan kayu solid yang biasa digunakan untuk menutup lantai, yakni; Parket, Flooring, dan Mini Flooring. Perbedaannya lebih kepada ukuran yang biasa di produksi.

Flooring kayu jati atau biasa disebut parket umumnya memiliki ukuran : 2,5cm x 5cm x 20cm s/d 30cm dan memakai T&G (tounge & Group) dengan serat kayu yang sangat terlihat jelas.

Flooring adalah lantai kayu yang berukuran :1,5cm x 9cm x 30 s/d 90 cm.

Mini flooring adalah lantai kayu yang lebih kecil biasanya berukuran : 1,2cm x 7cm x 30cm s/d 120cm.

  • Kayu Ulin 

Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri) atau biasa disebut kayu besi adalah salah satu kayu yang terkenal yang berasal dari daerah Kalimantan. Ada berbagai nama daerah untuk Ulin, antara lain bulian, bulian rambai, onglen (Sumatera Selatan), belian, tabulin, telian, tulian dan ulin (Kalimantan).

Kayu ulin adalah kayu yang sangat kuat dan kokoh. Kayu ulin memiliki tingkat kekuatan dan tingkat keawetan kelas 1 dengan berat jenis 1,04. Kayu ulin ini juga tahan terhadap perubahan suhu dan cuaca. Selain itu kayu ulin juga tahan terhadap air laut dan tahan terhadap serangan rayap. Kayu ulin ini sangat sukar untuk di paku dan di gergaji.

Oleh karena kelebihan inilah kayu ulin ini dianggap sebagai kayu primadona dan penggunaannya dapat di aplikasikan dalam berbagai kebutuhan. Baik itu kebutuhan dalam maupun luar ruangan.

Ciri-Ciri Kayu Ulin

Ada 4 (empat) macam varietas ulin yang telah ditemukan dan dibedakan berdasarkan warna batang,  yaitu:

  • Ulin Tando, dengan ciri warna batang coklat kemerahan.
  • Ulin Lilin, dengan ciri batang berwarna coklat gelap.
  • Ulin Tembaga, dengan ciri batang berwarna kekuningan.
  • Ulin Kapur, dengan ciri batang berwarna coklat muda.

Ulin tando, lilin dan tembaga biasanya digunakan sebagai pondasi bangunan dan lantai. Sedangkan untuk kayu ulin kapur yang lebih mudah dibelah biasanya digunakan untuk bahan baku atap sirap. Namun secara umum karakteristik kayu ulin yang sering di jumpai, yakni;

Kayu ulin berwarna coklat muda hingga coklat kekuningan dan saat dibiarkan lama-kelamaan akan berwarna menjadi coklat gelap hingga kehitaman. Selain itu, ulin memiliki kulit kayu yang cukup tebal dan bertekstur licin. Hal tersebut dikarenakan Pohon ulin memiliki batang kayu yang umumnya tumbuh lurus dengan tinggi mencapai 50 meter, berdiameter relatif besar, serta memiliki sedikit cabang.

Penggunaan Kayu Ulin Lainnya

Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, kayu ulin adalah kayu yang sangat kuat dan sangat awet, sehingga banyak digunakan untuk berbagai hal, seperti pondasi bangunan di dalam air dan lahan basah, atap rumah (sirap), kusen dan pintu. Kayu ulin juga banyak dimanfaatkan sebagai pembuatan konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, perkapalan serta bahan material untuk eksterior dan interior rumah.

Kayu Ulin memiliki tekstur kayu yang kuat dan keras. Kayu ulin ini sangat tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban dan pengaruh air laut serta tahan terhadap rayap. Oleh sebab itu, orang-orang sering menggunakannya kebutuhan luar ruangan (decking) seperti decking lnatai teras/beranda, decking kolam, pagar, dan atap (sirap). 

Namun seiring dengan berjalannya waktu kayu ulin semakin langka dan harganyapun menjadi sangat mahal. Oleh sebab itu banyak orang yang beralih mengganti kayu ulin dengan berbagai jenis kayu lainnya seperti kayu merbau, bengkirai, dan jati.

  • Kayu Merbau 

Kayu Merbau termasuk salah satu jenis kayu yang cukup keras dan stabil sebagai alternatif pembanding dengan kayu jati. Merbau juga terbukti tahan terhadap serangga dan rayap. Warna kayu merbau coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Kayu merbau memiliki tekstur serat garis terputus putus. Kayu merbau biasanya difinishing dengan melamin warna gelap / tua. Kayu Merbau biasanya digunakan untuk membuat parket (flooring), furniture, decking dengan finger joints, kusen, pintu, panel, jendela dan lainnya.

Kayu merbau yang kami gunakan untuk bahan decking berasal dari Papua, memiliki warna coklat kemerahan, termasuk salah satu jenis kayu awet kelas 1 dan 2. selain di gunakan untuk bahan decking kayu, kayu merbau juga bisa di gunakan untuk lantai kayu Indoor, karena memiliki texture yang halus. 

Jadi tidak di sarankan penggunaan kayu merbau untuk area kamar mandi, atau samping kolam.karena apabila terkena hujan getahnya akan mengotori air kolam. masa atu lamanya kayu akan mengeluarkan getah kurang lebih 6bln. di Indonesia sendiri kayu merbau tumbuh di daerah kalimantan dan papua, untuk kayu merbau dari Kalimantan Memiliki warna yang lebih muda, dan memiliki banyak kandungan sulfur. sehingga untuk produk decking kayu, bahan yang sangat pas adalah kayu merbau asal Papua.

D.  Kayu Bengkirai

Kayu Bengkirai termasuk jenis kayu yang cukup awet dan kuat. Sifat kerasnya juga disertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retak rambut dipermukaan. Selain itu, pada kayu bengkirai sering dijumpai adanya pinhole. Umumnya retak rambut dan pinhole ini dapat ditutupi dengan wood filler. Secara struktural, pinhole ini tidak mengurangi kekuatan kayu bengkirai itu sendiri. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untuk material konstruksi berat seperti atap kayu, bak truk kayu. Kayu bengkirai termasuk jenis kayu yang tahan terhadap serangga, rayap dan cuaca. Sehingga sering menjadi pilihan bahan material untuk di luar bangunan / eksterior seperti lis plank, outdoor flooring / decking, pagar dll. Kayu Bengkirai yang kami gunakan berasal dari Pulau Kalimantan. kayu bengkirai memiliki serat yang kasar, tidak cocok digunakan untuk lantai kayu indoor. kayu bengkirai banyak di aplikasikan untuk area outdoor.

kekuatan kayu bengkirai memang tidak sekuat kayu Ulin, namun sudah memiliki tingkat keawetan yang baik, umtur pake kayu bengkirai rata rata berkisar 10 sampai 15 tahun. dengan kondisi terkena panas dan hujan langsung.

Jenis-Jenis Lantai Kayu Lainnya

  1. Lantai Kayu Engineered

Lantai kayu ini merupakan gabungan dari lapiran tipis kayu solid di bagian permukaan dengan lapisan kayu yang memiliki kualitas lebih rendah di bagian bawahnya.

Bagian atas dilapisi kayu solid berkelas seperti jati,merbau dll dengan ketebalan lapisan atas bervariasi dari 0,2mm sampai 5mm.

Dengan proses engineering, lapisan atas ini ditempelkan pada salah satu permukaan multiplek. Proses penempelan ini menggunakan mesin industrial khusus dan bahan lem yang berkualitas tinggi sehingga mendapatkan daya rekat yang sangat kuat dan tahan terhadap air.

Hasilnya parket Engineer ini bisa dijual dengan harga yang lebih murah untuk jenis tampilan kayu yang sangat mahal atau kayu langka diantaranya: Kayu Jati, Merbau dll

  • Lantai Kayu Sintesis

Hingga saat ini peminat lantai kayu terus bertambah, namun kendala kelangkaan kayu dan harga yang sangat mahal membuat banyak orang untuk beralih menggunakan produk alternatif. Produk alternatif ini sendiri merupakan sebuah produk lantai kayu yang di buat melalui proses produksi yang canggih.

Umumnya bahan baku yang digunakan tidak menggunakan 100% bahan kayu utuh. Melainkan menggabungkan dengan berbagai bahan atau material lainnya seperti plastic PVC (vinil), batu atau dengan penambahan serbuk kayu. Istilah yang digunakan untuk produk lantai kayu ini adalah lantai kayu sintesis.

Meskipun demikian produk yang dihasilkan ini tetap dapat memberikan kesan indah, alami dan mewah karena produk lantai kayu sintesis ini memiliki berbagai corak dan ragam warna

Ada berbagai macam produk yang dapat dihasilkan :

  • Lantai Laminated
  • Lantai Vinyl
  • Lantai WPC
  • Lantai SPC
  1. Lantai Kayu Laminated

Laminate Parquet dibuat dari serbuk kayu, atau potongan kayu berkualitas yang kemudian digiling menjadi serbuk. Setelah menjadi serbuk, kemudian di press menggunakan mesin hot press dengan kekuatan di atas 1 ton, dan menggunakan campuran bahan kimia untuk menyatukan serbuk kayu hingga menjadi lembaran papan yang selanjutnya disebut HDF High Density Fiber.

Setelah menjadi HDF, kemudian salah satu permukaannya di tempel plastik yang bermotif kayu yang nantinya akan diporsikan untuk bagian atas parket. Selanjutnya ditempel Plastik bermotif, kemudian di Laminating dengan menggunakan mesin Hot Press, dan dengan menggunakan plastik laminate. Ini adalah teknologi flooring baru dari Jerman.

Kelebihan Lantai laminated :

Terbuat dari bahan dasar kayu, tektur lantai kayu solid masih dapat dirasakan pada lantai ini. Kesan kontras dengan ruangan masih bisa dirasakan. Selain itu mudah dalam pemasangan dan harga relatif terjangkau.

Kekurangan Lantai laminated :

Butuh perawatan extra, mudah lembab dan cenderung tidak bertahan lama.

2. Lantai Vynil

Lantai Vynil merupakan tiruan lantai bermotif yang dibuat dengan menggunakan bahan PVC (poli vinyl clorida) diproses dengan cara fabrikasi dan bantuan teknologi tinggi agar teksturnya dapat memberikan perlindungan dan kenyamanan. Cara pemasangan lantai vynil ini dilakukan dengan cara ditempel pada permukaan lantai.

3. Lantai WPC

Lantai WPC (wood plastic composite) merupakan lantai sintesis yang terdiri dari berbagai unsur material. Umumnya terdiri dari 60% serbuk kayu, 30% Plastik dan 10% bahan kimia. Namun nada juga produk WPC yang terdiri dari 70% polimer murni, 15% serbuk kayu (serat) dan sisa 15% bahan aditif lainnya.

WPC ini banyak di aplikasikan di area indoor dan outdoor seperti di samping kolam, rooftop, dinding dan plafon.

4. Lantai SPC

Lantai SPC (Stone plastic composite) merupakan lantai sintesis yang di produksi dengan menggunakan bahan campuran batu dan plastik didalamnya sehingga lantai ini sangat kuat seperti halnya jenis lantai batu lainnya namun tidak mudah pecah karena di ikat dengan plastik komposit. Lantai SPC ini di produksi sebagai bagian untuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada lantai WPC.

Pola Dasar Pemasangan Kayu

Ada beberapa pola pemasangan lantai kayu yang bisa diaplikasikan sesuai selera anda. Pola-pola inilah yang membuat lantai kayu dianggap fleksible mampu menyesuaikan dengan konsep utuh hunian kita.

  • Pola Susun Bata. Pola susun bata lantai kayu bisa diterapkan pada produk lantai kayu dengan Panjang khusus atau sama. Pemasangan ini membutuhkan kejelian persiapan pemasangan terutama kelurusan garis potongan agar terlihat rapi.
  • Pola Mozaik. Pemasangan lantai kayu dengan pola mozaik ini dilakukan dengan cara menyusun parket dan membentuk kotak-kotak yang terkesan artistik dan memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
  • Pola diagonal atau herringbone. Pola herringbone adalah cara pemasangan lantai kayu dengan susunan persegi Panjang dengan cara miring. Pola ini mempunyai kemiripan dengan susuna  tulang ikan sehingga disebut herringbone.
  • Pola Chevron. Pola pemasangan lantai kayu pola chevron ini dilakukan dengan cara menyusun dan memotong ujung kayu sehingga membentuk pola jajaran genjang.